komunikasi AntaR BudaYa

Nama : Nurlela Lumbantoruan
NPM : D1E009103
Jurusan :Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Komunikasi Antar Budaya

KUIS, Tulisan tentanng keragaman Budaya
Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Berkat kemajuan teknologi transportasi dan teknologi komunikasi sehingga memungkinkan manusia berinteraksi dengan berbagai budaya lain. Interaksi budaya itu dapat bersifat tatap muka ataupun lewat media massa.
Belajar di luar negeri, konsultasi dokter dengan pasien, penayangan berita lewat TV, diskusi antara orangtua dengan putrinya. Pada dasarnya merupakan komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya, seberapa kecilpun perbedaan kadar kebudayaan tersebut.
Konteks Sosial dalam dimensi KAB meliputi Bisnis, Organisasi, Pendidikan dll. Adanya kebudayaan akan membentuk variasi kontekstual dalam pengalaman individu sehingga membentuk pola persepsi, pemikiran, penggunaan pesan verbal/non-verbal . Dengan demikian konteks social memberikan tempat khusus pada para partisipan, hubungan-hubungan antara peran, ekspektasi-ekspektasi, norma-norma, atau aturan tingkahlaku yang khusus.
Misalnya: komunikasi antara orang Indonesia yang kuliah di jepang dengan orang jepang dalam suatu transaksi dagang tentu akan berbeda dengan interaksi dalam peran sebgai mahasiswa.
Tanpa kita bisa memilih dan tidak kita sadari, kita terlahir dalam sebuah ethnis. (etnis adalah:cirri-ciri khas budaya yang diturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya) Interethnic communication Yaitu komunikasi antara dua atau lebih orang dari luar latar belakang etnik yang berbeda,sama rasa tau suku tetapi berbeda asal etnis dan latar belakangnya. Di Indonesia, tentunya yang dimaksud dengan kelompok etnik ialah berbagai suku bangsa yang ada dalam wilayah negara Indonesia, seperti : Suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, dll, yang bisa melampaui batas subwilayah secara geografik.
Countercultural Communinication adalah interaksi antara anggota-anggota suatu kelompok subbudaya yang anggota-anggotanya, terasingkan dari kebudayan atau masyarakat yang dominan, tetapi secara aktif dapat melawan nilai-nilai tadi, sehingga sering kali menghasilkan konflik komunikasi yang melibatkan orang-orang dari budaya asal atau pokok yang berkomunikasi dengan orang-orang dari subbudaya yang terdapat dalam budaya pokok tadi. pada pokoknya menekankan sifat dari subbudaya pada situasi khusus antar budaya di sini yang menolak nilai-nilai yang sudah diakui masyarakat luas saat ini.
Homofily adalah derajat atau tingkatan kesamaan dari pasangan sumber dan penerima pesan yang disebabakan oleh ciri-ciri atribut (unsur-unsur budaya) yang sama. Sedangkan heterofily adalah derajat ketidaksamaan dari pasangan sumber dan penerima pesan yang disebabkan oleh cirri-ciri atribut (unsur budaya)yang berbeda Atau menyeimbangkan kesamaan dengan perbedaan. Ketika kita menjalin komunikasi dengan orang lain maka kita cenderung mencari persamaan latar belakang social budaya. Mis:kesamaan bahasa untuk mempermudah mencapai pengertian bersama (oang jawa dengan orang jawa). akan tetapi heterofily (perbedaan) dibutuhkan dalam kehidupan seharihari, menjalin komunikasi dengan orang yang memiliki kredibilitas. Misalanya: kita belajar pada Dosen, menayakan masalah kesehatan pada dokter dan sebaginya.
Paralanguage dapat didefenisikan sebagai suara-suara atau vocal nonverbal yang merupakan aspek-aspek dari percakapan. Paralanguage mencakup banyak hal, diantaranya; kecepatan berbicara, intensitas suara, dialek,suara serak, suara sengau, suara terputus-putus, suara yang gemetar, tawa tangis, desahan, gerutuan dan sebgainya. Paralanguage menjadi salah satu hal yang menarik karena setiap karakteristik suara ini mengkomunikasikan emosi dan pikiran kita. Suara yang terengahengah menandakan kelemahan, orang malasya berbicara lebih cepat daripada Indonesia
Setiap individu adalah mahluk unik yang diciptakan Tuhan, karena dalam kenyataannya tidak pernah ada dua manusia yang persis sama. keberagaman yang ada di dunia ini memang sebuah realitas. Perbedaan-Perbedaan ini bisa mengalunkan simfoni yang indah bak sebuah sajian orchestra. Apa jadinya jika masing-masing instrumen musik yang bersuara indah ini dipaksakan berbaur satu sama lain? Apakah masih indah suara biola jika dipaksakan memakai senar gitar? Apakah masih merdu jika sebuah kecapi dimainkan dengan penggesek biola? Apakah indah terdengar suara gendang yang ditabuh dengan menggunakan pemukul gamelan?. Apakah masih indah sebuah orchestra jika terdiri dari gitar saja? Oleh karena itu perbedaan-perbedaan yang kita miliki harus saling melengkapi dan memahami orang lain dengan cara Belajar. Sehingga dapat menciptakan kehidupan yang harmonis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAMBILAN SUMPAH, PELANTIKAN DAN UPACARA SERAH TERIMA JABATAN

ONE DAY TRIP IN SEMARANG

Analisis Slumdog Millionaire