Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Twitter to express not to impress.... ~~

Gambar
Twitter to express not to impress.... ~~ * sebuah Quotes yang aku baca entah oleh siapa dan dimana. Yang pasti aku Cuma copas. Oke, setelah sekian lama tidak menulis, bukan gara-gara gak ada  bahan buat di tulis lebih kepada gak punya waktu buat nulis tapi masih punya waktu buat update di media sosial. Berarti sesungguhnya bukan gara-gara gak punya waktu tetapi karena MALAS oke sekian! Dan kenapa tiba-tiba jari aku gatel banget pengen ngetik, karena aku punya cerita sedih, semacam patah hati. Bukan patah hati terhebat sihh. Tapi yang namanya patah hati tetaplah menyedihkan... L cryng Loud. Karena suka ada yang baper kalo baca sesuatu, maka cerita ini dibuat semacam alegori. Ahelaaa... ribet banget. Ceritanya ada sebuah hubungan relationship yang kuat antara sendok makan dan sendok garpu, entah namanya sahabat, soulmate, kawan atau teman entahlah hanya mereka yang tahu. Sendok makan dan sendok garpu adalah dua sendok asing yang bertemu di sebuah corporation yang sedang berkem

who walked away...!

Hey there…! You look my hand   wound this morning. Its   sick! My hand full of blood. But, do you know?   What is more pain? When you stand beside my table and walk out, without ask!, without give   your  little attention! You ignored my hands were bloody as invisible. I think you care with me, maybe only me enchanted by you. But you don’t! You break my heart this morning.. Dear You… Who walked away PT.JNP on Friday morning. 07/05/2015

Selamat, 26 April Par

26 April 2015 Selamat ulang tahun, Abang yang sangat kukasihi :* Sudah 25 tahun ternyata usiamu, aku dan abang hanya terpaut 1 tahun. Kita sudah dewasa? Harusnya memang begitu kita sudah mengarungi ¼ abad kehidupan. Kita sudah menjalani sekolah kehidupan puluhan tahun. aku keki juga manggil abang karena sesungguh nya kitagak pernah manggil abang -  adek - ito. yang ada adalah panggil nama Par and Lebo for me. wait,.. whatt.. Lebo?? but thats a fact. Bagaimana perasaan mu Par ? Bahagia? Lega? Penuh Syukur?. Aku tahu dan mungkin yang paling mengerti betapa kerasnya kehidupan yang kita jalani, betapa susahnya berlayar menuju pulau impian. Mewujudkan impian tidak seindah khayalan-khayalan kita di masa kecil. Dulu aku juga banyak mengeluh sepertimu, Mengapa semua terlihat sulit? Kurang sabar apa lagi? Harus berjuang seperti yang bagaimana lagi? Dulu, aku juga melihat mengapa orang lain melangkah dengan sangat gampang sementara aku tidak?. Tapi percayalah semua yang telah