Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

kaum miskin urban yang lapar eksistensi!

Gambar
Kemaren seorang kawan sibuk mencari jam baru dengan harga sedikit mahal, mau iphone baru padahal dia sudah punya smartphone  samsung keluaran beberapa bulan yang lalu, dia juga punya samsung galaxy tab terbary. Belum terlalu ketinggalan zaman lah, lalu dia pengen sepatu baru gak mau beli di toko sepatu yang kurang terkenal apalagi di pinggir jalan. Ahh, dasar kaum miskin urban. Kataku dalam hati. Katanya dia akan ada reunian kampus, dia gak mau tampil malu-malu in. Dia harus tampil layaknya esmud. Orang sukses di usia muda!. Walau itu harus menghabiskan gaji 3 bulannya dia gak peduli.yang penting dia berhasil membangun citra "esmud" di tengah-tengah kaum miskin urban yang lapar eksistensi. "Kalo yang ini bagus?" Katanya sambil menyodorkab katalog. Aku melirik agak malas, Bagus sih tapi harganya bisa bayarin kontrakan aku 6 bulan. *** Di dunia yang hingar bingar ini, kita kelaparan. Lapar eksistensi, lapar pengakuan, lapar hormat, lapar pujian. Bahkan kita

mungkin tak perlu membuat rencana-rencana

Gambar
Sebenarnya aku tidak mengerti apa-apa tentang takdir, sesuatu hal yang sangat biasa saya dengar "kalo jodoh takkan kemana". Kata-kata ini bukan hanya "jodoh" dalam artian manusia sebagai entitas yang hidup. Seringkali saat aku naksir sepatu tapi ada selisih harga yang ditempel dengan nominal di kantong, lantas aku meletakkan sepatu tersbut dan berkata. "Kalau jodoh juga takkan kemana, sepatu itu bakal nunghuin aku balik lagi bawa uang yang cukup atau berjodoh dengan orang lain dengan finansial yang lebih siap. Hidup adalah kompetisi!. Bagiku kata-kata "semua akan indah pada waktunya, atau Tuhan punya timing  yang lebih tepat atau rencana Tuhan lebih indah dan tak terselami manusia. Pasrahkan pada-Nya. Itu kata-kata penghiburan terakhir, kata-kata pembelaan saat no words to explain why I Cant do it at all. Jika Tuhan memang sudah punya rencana, barangkali manusia tidak perlu merencanakan apa yang tak mungkin direncanakan. Karena Dia si pembolak balik re