Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Penting??

Gambar
I hate to say, But I must Kupikir hadirmu bisa menghangatkan kembali seperti mentari pagi,  kupikir hadir mu terbit menggantikan matahari ku yang terbenam di sebuah kota ribuan kilometer jauhnya. Yaah, aku suka kerja kerasmu, idealisme mu dan integritasmu. Tapi ternyata segalanya adalah tentang pekerjaan. Kamu gak suka memikirkan hal remeh temeh seperti, mengapa  kursi dinamakan kursi, sendok dinamakan sendok, siapa penemu sendok makan/garpu? Duluuu, aku punya seseorang yang bisa kuajak bingung  memikirkan hal remeh temeh hingga kasus yang berat.  Dulu aku dan dia sering adu ketangkasan otak menyelesaikan soal cerita dengan logika?. Aku senang dengan keningnya berkerut mencari jawab. Dan menggodanya dengan jawaban yang sudah kutemukan. (Ahh jadi kangen dia kaaann,  gara-gara kamu sihh) Penting? Engga sihh... Gak bakalan bikin gajiku naik, atau dapat promosi. Tapi aku suka. Aku suka berpikir, menghayal bahkan menciptakan imajinasi dengan liar. Aku bosan dengan rutinitas ker

Perfect Selfishness

Gambar
Bapak bilang, pertanyaan yang paling sulit dijawab adalah "kenapa?" karena setelah dijawab pun masih bisa ditanya lagi: "kenapa?" (Sebuah tweet dari bernard batubara) Aku sepakat dengannya, sekarang ini  aku malas ngejelasin banyak hal atas pertanyaan orang-orang. Karena setelah dijelasin belum tentu mereka mengerti atau melakukan sesuatu untuk membantu. Banyak yang bilang; dia tampan, dia baik, dia hebat, dia mampu membuat mu bahagia. Dan sederet panjang reputasi lainnya.  Lalu ketika aku tetap dingin, diam dan bahkan berkata "tidak". Mereka bertanya. Kenapa? Kenapa masih jomblo? Kenapa tidak pacaran saja dengan si A, B atau sederet nama lainnya. Sulit menjelaskan "mengapa" atas sebuah pilihan yang aku putuskan untuk tetap sendiri. menolak berbagai bentuk perjodohan, menjauh dari beberapa orang yang mencoba mendekati. Memasang tampang angkuh, dingin, tidak butuh, cuek, sinis adalah hal yang paling mudah kulakukan daripada menjelas