about happiness and search vertex
Aku menulis ini dari balik selimut tebal, meringkuk kedinginan dengan catatan suhu di hp ku mencapai 18C, dari sebuah hotel di puncak cipanas. Aku menulis ini dengan dengan memilih mengurung diri di sebuah kamar hotel daripada ikut party karaoke dengan puluhan peserta lainnya di Resto Hotel. Aku menulis ini karena aku sedang gelisah. Aku sering membuat dialog imajiner dengan diriku sendiri, aku tahu ini tidak sehat. Aku sering bertanya kepada diriku sendiri dan menjawab sendiri. “apa aku bahagia?”. Aku akan menjawab dengan cepat; “Ya, aku Bahagia” “tapi tidakkah kau menginginkan lebih lagi? Tidakkah kau ingin berkembang?. Dengan lantang aku akan menjawab “tentu saja” “jadi kau tidak bahagia?” Kita dikelilingi oleh nafsu Universal, bukan kebahagiaan; itu nafsu dan nafsu tidak pernah memuaskan, karena sekali dia terkabul, dia bukan lagi nafsu. Beberapa hari yang lalu aku nyamber tweet seorang teman di lini massa, dia mengeluh tentang pekerjaannya dan seandai...