Ter-Distraksi Parah
Aku menulis ini dengan mata berkaca-kaca, dan hampir menangis *halah kelimat pembuka yang cukup LEBAY*.. iyaa beneran, Aku hampir menangis... Akhir-akir ini aku sedikit melancholic, bawaannya gampang nangis. *nangis diam-diam lohh yaa, gak ada yang tahu*. aku bingung juga, kenapa aku ngerasa se-penat dan se-jenuh ini. benerannn aku Lelahhhhh... karena beban kerja cukup tinggi *ralat* SANGAT tinggi, maka aku gak punya waktu buat refresing, apalagi buat piknik dan aku sampai lupa untuk bahagia. berakibat energi negatif jarang dibuang, gak punya teman yang benar-benar bisa diajak curhat bahkan buat curhat di blog aja aku gak gak punya waktu. *mengerikan*. FYI : aku menulis ini sesaat setelah menerima BBM dari atasan saya (sekejap aku menghentikan segala pekerjaan yang sedang aku kerjakan, aku butuh menenangkan diri. salah satu caranya yaa dengan menulis), tentang ke-kurang telitian saya mengerjakan sesuatu. tiba-tiba rasanya mata aku pedih pengen nangis. pekerjaan itu di su