KAPITA SELEKTA KOMUNIKASI
kita dan Media Massa
hebaaaaTnya Agenda seTtiNg Media Massa
1. Media massa mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan yang disebarluaskan secara besar-besaran? Bagaimana pendapat anda akan hal tersebut? Buatlah analisis dan berikan contohnyadalam kehidupan masyarakat.
Jawaban:
Masyarakat sekarang ini adalah masyarakat yang memiliki tingkat ketergantungan terhadap media massa yang sangat tinggi, dimana media massa saat ini sudah seperti kebutuhan pokok bagi masyrakat, rasanya tidak lengkap jika tidak menggunakan media massa dalam kehidupan sehari-hari untuk itulah media massa terus berkembang untuk menjangkau kebutuhan masyarakat, mulai dari media cetak hingga media elektronik berlomba untuk menjangkau apa yang di butuhkan masyrakat. Saat ini media massa menjadi ujung tombak dalam penyebaran informasi, masyarakat yang membutuhakan informasi tentang perkembangan yang ada berbagai hal yang tidak diketahui dan ingin diketahui dengan sangat mudah dapat diperoleh melalui media massa. Berbagai jenis media massa yang ada memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Masyarakat tinggal memilih media yang ada untuk digunakan, mulai dari Koran, majalah, tabloid, radio televise hingga internet. Masyarakat menggunakan media massa dengan berbagai alasan, sebagian besar menggunakan media massa karena memang benar-benar ingin mengetahui atau mempelajari sesuatu, akan tetapi kebanyakan dari masyarakat menggunakan media massa untuk memperoleh prestise dan pengakuan status sosial dari lingkunnya, dengan alasan update Gaul, gak gaptek.. maka masyarakat berebutan mencari informasi yang bisa di katakana gak penting karena tidak berpengaruh sama sekali dalam kehidupan mereka, mulai dari tayangan infotaiment dan iklan yang terus menerus secara berkesinambungan menyerang masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Media massa saat ini, lebih banyak mengekspose para public figure yang di anggap sebagai trendsetter bagi masyarakat, gaya hidup selebriti menjadi sorotan utama hampir setiap media massa, bagaimana tidak? Media massa saat ini lebih banyak menyuarakan lagu-lagu yang tidak mendidik, lagu-lagu yang dangkal, lagu-lagu yang sama sekali tidak memberikan inspirasi dan motivasi, lagu-lagu yang hanya berisikan kata-kata gombal dan cengeng. Membuat generasi sekarang ini menjadi generasi yang lemah, generasi yang mudah terbuai oleh janji-janji dan rayuan gombal, generasi yang patah semangat dan cengeng, generasi yang tidak lagi menggunakan logika.
Masyarakat juga di bantai oleh tayangan-tayangan yang tidak bermutu mulai dari sinetron yang tidak masuk akal dan mustahil terjadi di dunia nyata, akan tetapi sinetron menjadi tontonan yang paling laris dalam keluarga, acara kumpul keluarga diisi oleh tayangan sinetron. Sehingga yang terjadi adalah proses pembodohan dalam masyarakat karena sinetron tidak pernah mengangkat realitas yang ada selain itu sinetron tidak berani membongkar problematika kehidupan yang sebenarnya, masyarakat terbuai dalam adegan sinetron, emosi penonton benar-benar dipermainkan dalam setiap adegan tersebut. Karena terkadang karakter manusia yang diperankan dalam adegan tersebut mustahil di temukan dalam dunia yang sebenarnya.
Masyarakat saat ini juga di perangi habis-habisan oleh iklan, Karena pesan-pesan yang dikomunikasikan lewat iklan tersebut tidak lain adalah kepentingan sgelintir orang, banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa konsep berpikirnya telah bergeser secara perlahan-lahan. Secara perlahan-lahan mindset masyarakat bergeser sedikit demi sedikit. Melalui bahasa yang persuasif iklan membuat standard tertentu untuk menggunggulkan produk mereka, misalnya iklan mengenai produk kecantikan memberikan gambaran bahwa permpuan cantik itu harus putih bersih, bling-bling, rambut hitam panjang dan lembut, tinggi langsing dan sebagainya. Dengan perang seperti itu maka masyrakat berlomba-lomba mempercantik diri mereka dengan produk yang ditawarkan.
Produksi tayangan infotaiment juga laris manis menjadi tontonan masyrakat, gaya hidup selebriti, keluh kesah selebriti di kupas habis dalam tayangan infotaiment. Dan masyrakat yang sepertinya juga senang dengan gossip sangat menyukai tontonan seperti ini. misalnya kisah syahrini mendapat simpati dari masyarakat karena merasa kasihan setelah dicampakkan oleh anang sehingga albumnya terjual dan diminati banyak orang. Selain itu syahrini juga berhasil menjadi trendsetter dalam masyrakat, apa yang dikenakan syahrini menjadi fashion yang trend dan diikuti oleh banyak orang, mulai dari gaya berpakaian, aksesoris bahkan hingga cara make up syahrini di publikasikan dan ditiru oleh masyarakat, sehingga hal seperti ini pada akhirnya menjadi ajang bisnis bagi segelintir orang yang cerdik memanfaatkan situasi.
2. Budaya massa dapat muncul dan selalu mengikuti selera masyrakat, mengapa? Analisis pendapat tersebut secara komprehensif.
Jawaban:
Komunikasi massa menerpa masyarakat secara bersamaan dalam jumlah besar dengan pesan-pesan yang telah di setting sedemikian rupa, sesuai dengan keadaan dan kondisi masyrakat saat itu. Sehingga terbentuklah budaya massa.
Menurut Bennet dan Tumian, kebudayaan massa adalah “ seperangkat ide bersama dan pola Perilaku yang memintas garis sosio-ekonomi dan pengelompokan sub-kultural dalam suatu masyarakat yang kompleks” lalu budaya massa adalah budaya popular yang menghasilkan industry produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan pada khalayak konsumen.
Untuk menciptakan budaya massa maka media menetapkan terlebih dahulu agenda bagi opini public dengan cara mengangkat isu-isu tertentu dengan Agenda setting yaitu kemampuan media untuk menentukan isu atau berita apa yang dianggap penting, yang harus diperhatikan oleh publik, atau harus segera ditangani oleh pemerintah. Isu yang dianggap penting itu bisa diberi porsi yang lebih besar dan penempatan yang lebih menarik perhatian.
Misalnya ketika remaja Indonesia saat ini sedang menggilai hal-hal yang berbau korea, mulai dari Music korea atau yang lebih dikenal K-Pop, gaya baju korea, style korea dan sebagianya maka media massa juga memanfaatkan keadaan ini dengan memberikan porsi pemberitaan yang lebih besar, untuk media cetak misalnya berarti penempatan dan pemberian space yang lebih luas, kita bisa liahat majalah-majalah yang ada saat ini banyak mengupas tentang artis-artis korea, salah satu keunggulan media cetak yaitu bisa di arsipkan sehingga kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh Fans korea untuk mengkoleksi majalah-majalah yang di dalamnya mengupas idola kesayanggannya bahakan mengumpulkan stiker maupun poster artis yang di idolakanya, bahkan Untuk media TV, hal itu bisa berarti penayangan pada alokasi slot prime time (antara jam 18.00-22.00, saat jumlah pemirsa terbanyak) dan pemberian durasi penayangan yang lebih panjang. Kita melihat sekarang di layar kaca banyak ditaburi oleh bintang-bintang korea, bahkan saat ini di beberapa stasiun TV menayangkan secara rutin film yang berbau korea, bahkan hits korea juga meramaikan pasar musik tanah air saat ini, dimana acara-acara musik di TV banyak memutar lagu korea, dan yang paling mengejutkan adalah musik tanah air juga sekarang banyak meniru atau terinspirasi dari K-pop sehingga sekarang ini muncul GIRL BAND dan BOY BAND atau kita lebih mengenalnya dengan I-POP. Bisa dikatakan fenomena GIRLBAND dan BOYBAND adalah hal yang baru di tanah air, mulai dari gaya berbusana dan koreografi hampir sepenuhnya mirip dengan K-POP.
Budaya massa identik dengan mengikuti selera masyarakat secara beramai-ramai, misalnya meniru gaya hidup tertentu yang terinspirasi dari menonton drama korea, sehingga segala sesuatu yang berbau korea terasa keren dan indah,
Media massa menerpa khalayak secara terus menerus melaui pesan-pesan, yang dapat menggeser pola pikir masyarakat, sehingga bergeser dari budaya yang lama dan beralih terhadap hal-hal yang baru yang di anggap lebih keren dan gaul. Media massa mengkomunikasikan pesan-pesan sesuai dengan apa yang menjadi selera masyrakat saat ini, media massa mengikuti selera masyrakat sehingga proses penerimaan pesan tersebut lebih cepat di adopsi masyarakat. Kondisi seperti ini tentu saja dapat menjadi ajang kepentingan bagi banyak orang yang dapat memanfaatkan keadaan menjadi ajang bisnis, sehingga di pasaran kita menjumpai bahwa model baju, sepatu yang di jual adalah model-model yang sering kita tonton di TV, aksesoris-aksesoris yang biasa kita lihat lewat TV kini dapat kita jumpai di pusat-pusat perbelanjaan, hal ini lah yang mendorong terbentuknya budaya massa.
Media massa berperan dalam menyebarluaskan dan menyiarkan budaya massa ini. Selain itu publisitas, iklan dan reportase juga ikut berperan. Budaya massa tidak hanya bersifat material, tetapi juga immaterial, seperti cara berpendapat dan berpikir, cara merasakan sesuatu sampai pada tindakan tertentu.
3. Ghanney dan Mc.Quail, mengemukakan bahwa peranan media massa dan kaitanya dengan budaya massa , analisis pernyataan tersebut dan berikan contohnya!
Jawaban:
Ghanney dan McQuail mengemukakan bahwa peranan media massa dalam kaitannya dengan budaya massa adalah mengendalikan dan mengarahkan perilaku khalayak konsumen. Disebut juga Pop culture, budaya populer adalah budaya yang berkembang mengikuti perubahan zaman yang perkembangannya lebih banyak ditentukan industri komunikasi seperti film, tv, media berita dan industri iklan.
Kehadiran produk televisi tak lepas dari hegemoni massa. Secara sederhana, budaya populer dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan kepadakhalayak konsumen massa. budaya popular tidak hanya sebagai arena perjuangan ideologis, akan tetapi melihat lebih jauh perjuangan ideologis dan konflik di dalam masyarakat sipil sebagai arena sentral dalam politik budaya. Budaya pop, yang mendapat perhatian berlebih dalam kajian budaya, merupakan medan di mana kesadaran diperebutkan. Untuk memahami permainan bersama kekuasaan dan kesadaran, ada dua konsep yang dulu sering digunakan dalam teks-teks awal kajian budaya, meski kini tidak terlalu sering dipakai, yaitu ideologi dan hegemoni.
Kebudayaan popular akhirnya menjadi pembicaraan yang kompleks. Budaya populer adalah budaya yang lahir atas kehendak media. Artinya, jika media mampu memproduksi sebuah bentuk budaya, maka publik akan menyerapnya dan menjadikannya sebagai sebuah bentuk kebudayaan. Populer yang kita bicarakan disini tidak terlepas dari perilaku konsumsi dan determinasi media massa terhadap publik yang bertindak sebagai konsumen. (Strinati, 2003) Budaya populer muncul dan bertahan atas kehendak media (dengan ideologi kapitalis) dan perilaku konsumsi masyarakat. Dalam hal mempopulerkan suatu produk budaya, media berperan
sebagai penyebar informasi sesuai fungsinya serta pembentuk opini publik yang kemudian berkembang menjadi penyeragaman opini dan selera. Akibatnya, apapun yang diproduksi oleh suatu media akan diterima oleh publik sebagai suatu nilai, dalam hal ini nilai kebudayaan. Kekuatan media dalam hal ini tidak lain adalah dalam mengkonstruksi realitas media yaitu sebuah realitas yang dikonstruksi berdasarkan sistem yang direkayasa oleh media tersebut dengan tujuan salah satunya adalah meraih keuntungan finansial dari publik yang mengkonsumsi semua jenis komoditi yang ditawarkan.
Karya Budaya Populer. Seni hiburan populer dan biasanya juga komersial disebut juga KITSCH. Menurut Umar Kayam, KITSCH mempunyai ciri-ciri :
· Gampang dimengerti
· Gampang “dikunyah”
· Tidak menuntut partisipasi yang jauh dari penggemarnya
· Tidak menuntut pemikiran yang mendalam dari khalayak
· Selalu siap sedia untuk “disantap” dengan langsung dan segera
Sebagai contoh adalah; pencarian perhatian yang berujung pada sensasi
Media menjadi pemantik di balik semua itu.Tetapi pemantik utamanya bukanlah media semata. Sistem dan subsistem dalam budaya pop yang menjadikan semua seperti itu. Pemicu itu bersambut dalam pemilihan idola, seperti yang ditampilkan di televisi. Indonesian Idol, Akademi Fantasi Indosiar, Gebyar Penari Indonesia, Akademi Pelawak TPI, dan acara-acara lain yang menampilkan talenta tertentu dalam kemasan idola. Semua itu adalah suguhan instan yang dilihat setiap hari, didengar setiap hari, dinimati setiap hari, dan ikut terlibat di dalamnya dengan menjadi partisipan langsung dengan cara mengirim SMS mendukung calon idola dukungannya.
Secara tidak langsung, suguhan instan itu turut mencerdaskan atau malah mendegradasikan kehidupan, sadar atau tidak sadar. Mungkin saja suguhan instan itu tidaklah mencerdaskan. Mungkin sekedar menyegarkan mata dan nafsu untuk mengidolakan sesuatu, tetapi dalam jangka panjang justru menjadikan masyarakat sebagai komoditas berikutnya yang menjadi sasaran konsumerisme dan konsumtivisme budaya pop. Ini adalah sebuah kenyataan, terlibat atau tidak, sistem diluar sana berjalan seperti itu.
By: NuRLeLa LuMBaNToRuaN..
FisiP UNIB
FisiP UNIB
Mom maksu dari pernyataan ini apa mom? "Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional." desi kurang paham maksud dari komunikasi memberi dan menerima? apa yang harus diberikan itu hanya dalam bentuk pengetahuan atau bebenar-benar berbentuk barang atau jasa seperti itu mom? mohon pencerahannya terima kasih.
BalasHapushaiii desi...
BalasHapustujuan komunikasi pada dasarnya adalah, Mutualis Simbolis karena kita membangun komununikasi dengan orang lain karen ada motif dan kepentingan yang mendasarinya.
yang dimaksud dengan memberi dan menerima dalam komunikasi tidak selalu berupa materi atau suatu benda yang sifatnya nyata yang bisa kita raba/ lihat. memberi dan menerima esensinya adalah dapat berupa informasi, pendapat, idea dan sebagainyaa...
contohnya; ketika kita membangun komunikasi pertama kali dengan orang asing, menanyakan namanya, lalu dia memberitahu kepada kita siapa dia, berarti disini telah terjadi transaksional berupa informasi...
gituuu lohh sayang... semogaa penjelasannya dapat membantu yaaa.. :) :) salam suksess