Tuan, kecelakaan 6 tahun yang lalu. masih ingatkahh??
Selamat
malam Sayang, ehh... Tuan. Izinkan aku memanggilmu Sayang untuk kali ini, aku
sungguh-sungguh sayang kamu... (engga jadi dehh. Aku akan tetap memangilmu
Tuan).
Aku baru
saja menghabiskan liburan bulan lalu di kota tempat kita menghabiskan masa sekolah
dulu. Menghabiskan waktu Hampir sebulan aku berada disana, dan selama itu juga
aku menunggu dan menunggu kedatanganmu. Tidak ada tanda-tanda dan akhirnya kau
benar-benar tidak pulang untukku tuan. Aku kecewa!!!
Aku
pernah menunggu waktu tiga tahun hingga akhirnya bertemu dengan mu, kukira
ketika aku pulang kali ini kau ada disana. Perkiraanku meleset. Aku kecewa
berat.
Sesuatu
yang buruk menimpaku di perjalanan tinggal sedikit waktu lagi yang kubutuhkan
untuk sampai kembali ke kota tempatku kuliah. Hanya 6 jam lagi dari 32 jam yang
kuhabiskan diperjalanan, travel yang kutumpangi terbalik. Sangat buruk!. Aku
sangat takut saat itu, ku pikir aku tidak akan pernah ada lagi dalam daftar
kehidupan, kupikir aku akan cacat. Kupikir aku tidak akan menghadiri upacara
wisudaku yang tinggal menghitung hari lagi. Puji Tuhan, kami semua selamat Tuan...
Tuan,
semua keluarga mengkhawatirkan aku, banyak orang yang menelpon untuk menanyakan
keadaanku. Semua nya ku jawab dengan tawa dengan intonasi suara yang menunjukkan
kalo aku baik-baik saja, walau sebenarnya
tangan sebelah kiriku sakit sekali, so far aku merasa baik-baik saja.
Tuan,
ingat kah engkau kejadian serupa yang menimpaku 6 tahun yang lalu? Saat itu aku
masih duduk di bangku kelas 2 SMA dan hari itu adalah hari kedua masuk sekolah
setelah libur semester di bulan januari. Sama seperti kejadian ke-2 yang
kualami saat itu tidak ada firasat buruk sebelumnya. Sesuatu yang buruk menimpa
angkot yang aku tumpangi, terbalik. semua menangis histeris ketakutan dengan kejadian
mengejutkan yang datangnya tiba-tiba.
Tuan,sama
seperti 6 tahun yang lalu juga yang membuatku sangat sedih dan marah padamu,
bukan karena supir yang membahayakan
nyawa kami adalah seorang pria yang kau panggil Ayah. Supir yang berbeda yang
tidak menghargai nyawa kami karena ugal-ugalan kali ini tentulah berbeda dengan
AyahMu.
Tuan,
sama seperti 6 Tahun lalu banyak orang yang menjenguk dan khwatir dengan
keadaanku. Termasuk seluruh keluargamu (ibu kakak dan adekmu) KECUALI kamu
Tuan, datang ke rumah sekaligus menyampaikan rasa bersalah dan meyesalkan
kejadian itu. Kau saat itu dimana Tuan? Mengapa kau tidak menghawatirkanku
sedikitpun? Mengapa tak menanyakan keadaanku sedikitpun? Sama seperti saat ini
aku yakin, kamu pasti mengetahui kecelakaan yang aku alami tapi kamu juga tak
ada menanyakan keadaanku? Minimal sebaris SMS aku pasti sangat menghargai itu.
Atau kah kamu kali ini memang tidak tahu? Entah lahhh....
Tuan,
aku menyayangi mu sejak dulu, tidakkah engkau merasa sedikit pun?. Tuan...
mengapa tak pernah mencoba membuka percakapan diantara kita. Aku merindukan
percakan kita semasa kecil. Ahhh, lalu kenapa aku masih tetap mencintaimu??
Meski tak ada harapan akan ada feedback darimu.....
Cinta
ini kadang tidak adil Tuan IM..
Komentar
Posting Komentar