Rasanya aku ingin MELEDAK!!!

RASANYA AKU INGIN MELEDAK!!!


saya percaya sesuatu yang baik sedang dipersiapkan untuk Saya ke depannya......

Sesungguhnya aku tidak tahu menulis apa hari ini, perasaanku yang terlalu kacau dalam minggu2 terakhir. Bayangkan saja aku begitu optimis akan diterima di sebuah perusahaan finance setelah serangkain test yang panjang setelah aku bermimpi akan segera mendapat tiket diberangkatkan ke jakarta, dengan gaji yang mengggiurkan dan fasilitas yang gila-gilaan sebagai kompensansi untuk sebuah posisi yang ku lamar. Sebuah posisi yang sangat kudambakan. Lalu di hari yang sama aku keluar dari pekerjaanku sebelumnya, seiring dengan dering nokia tone ku sebuah sms dari teman test yang mengabarkan dirinya di terima dan berhari-hari aku menunggu  kabar berharap kepada keajaiban dan aku harus terima bahwa aku GAGAL seiring dengan aku kehilangan pekerjaanku. Rasanya duniaku sudah roboh! aku membutukan psikolog ><
Aku mencoba tetap berpikir positif, mengumpulkan kepingan semangatku yang berantakan. Aku yakin bahwa sesuatu yang indah sudah di siapkan Tuhan untukku. Tak lama setelah itu aku kembali menemukan lowongan pekerjaan di surat kabar. Sebuah perusahaan bergengsi dengan gaji seperti yang aku harapkan. Dalam satu hari aku harus berhadapan dengan 800 orang lebih kompetitor, yang jauh lebih cantik, lebih keren, dan kelihatan lebih profesional dari aku. Bayangkan aku harus meyakinkan sang manager yang jauh-jauh datang dari ibu kota bahwa daku layak dipertimbangan diantara 800 orang itu. Tuhan itu baik, keberuntungan berpihak kepadaku rasanya sangat membahagiakan sekali ketika aku akhirnya dipanggil untuk serangkaian test yang melelahkan, dan proses yang panjang akhirnya aku berada di antara 10 orang yang terpilih.
Tidak ada satu pun yang pasti dalam hidup ini, apalagi dalam karir!, aku tidak pernah bisa menebak kemana karir akan membawaku. Aku masih terus melanjutkan pencarian pekerjaanku, dan inilah minggu yang paling menggenaskan buatku, paling tragis. Bayangkan hari ini (25 maret 2014)  hari yang paling pilu untukku, paginya aku mengikuti test di ACE lalu aku gagal di tahap awal dengan alasan kuota posisi  yang saya lamar sudah penuh.  Aku masih bisa tersenyum keluar dari ruangan test  karena  aku yakin “sesuatu yang indah sudah dipersiapkan”. RASANYA AKU INGIN MELEDAKK, ketika aku juga mendapat pemberitahuan bahwa aku GAGAL juga di test paling akhir, serangkain test yang sudah kulalui tahap demi tahap selama sebulan. RASANYA AKU INGIN MELEDAKKK!!! Sungguh! AKU INGIN MELEDAK. Aku tak berhenti menangis di kamar, kesedihan yang hanya bisa aku ratapi sendiri. Air mata yang hanya bisa kutumpahkan di ruangan sempit ini. Kesedihan yang ku sembunyikan untuk diriku sendiri tanpa satu orang pun di rumah ini tahu betapa perasaanku begitu hancur.
Aku tidak tahu, apakah kau tahu bagaimana rasanya menjadi aku? Proses pencarian dan Penantian yang lama. Aku menginginkan pekerjaan ini bukan untuk ku, “it’s not about passion or sacrified, but i want this for my Mom” mama yang selalu mendoakan aku, yang juga ikut menantikan dalam setiap doa-doanya. RASANYA AKU INGIN MELEDAK ketika nanti aku menelpon lalu berkata “i’m sorry mom. Aku sudah GAGAL (lagi)”.
Hari ini (25 maret 2014) sesampai di rumah, aku juga langsung membuka media sosial, menuliskan baris-baris kalimat. Mencurahkan rasa yang terbolakbalik yang ku alami. Aku menemukan bahwa salah satu kader organisasiku (GMKI) sekaligus junior ku di kampus  berpulang ke rumah bapa. Serangkaian ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya mengalir dari orang-orang yang menyayanginya.
Hari ini aku juga menitikkan airmata untuknya, tapi kemudian aku berpikir. Sepertinya takdirnya lebih baik daripada aku. Aku ingin mengutip kata-kata GIE.

“Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, kedua dilahirkan tapi mati muda yang tersial adalah berumur tua”

Sesungguhnya aku tidak bisa memahami puisi ini, sebuah makna yang sangat dalam dibutuhkan pemikiran yang mendalam. Puisi ini abstrak sulit diterjemahkan dengan kata-kata tapi pikirkan dan maknanya akan meresap dalam jiwamu. Untuk aku GIE benar, rasa-rasanya memang begitu.
Mungkin akan ada yang berspekulasi bahwa aku sedemikian putus asanya dengan kehidupan, bahwa aku adalah pecundang yang dipecundangi oleh takdir. Hanya pecundang sejati yang tidak berani menghadapi liku-liku garis kehidupan. Tapi sungguh beban psikis yang kuhadapi ini sungguh berat, ini bukan hanya soal fisik. Berkali-kali aku menyerukan “ hai jiwaku semangatlahh!!! Bergemberilah!! Aku bahkan tidak tahu kapan aku bisa kembali mengumpulkan serpihan-serpihan semnagtku yang kali ini sudah hancur parah dan berantakan.
Sekali lagi Rasa-rasanya  GIE BENAR >>yang kedua dilahirkan tapi mati muda<< kamu beruntung adekku tiur, di usiamu yang masih muda. Kamu tidak perlu menghadapi lagi kerasnya dunia, sengitnya kehidupan. Hidup ini terkadang tidak memberikan pilihan yang kita suka untuk kita pilih!. Aku ingin mengucapkan SELAMAT, selamat jalan adekku...
Rasanya aku ingin meledak! Aku tidak tahu apakah nasib Tiur lebih baik dari aku atau sebaliknya?. Sebab kita harus memilih saat tak ada pilihan selain memilih. RASANYA AKU INGIN MELEDAK! Dengan pilihan-pilihan yang ada. Melanjutkan hidup dengan terus berjuang, terus semangat, dan terus positif itu tidak mudah, tidak semudah saat aku menulisnya dan kau mengejanya. Atau Berhenti sampai disini. Karena aku sesungguhnya sangat rapuh.
Sebenarnya tidak ada yang namanya kebetulan. Saya selalu percaya, jika memang sudah jalannya maka selalu akan ada kemudahan. Bukan suatu kebetulan jika ada yang gagal dan ada yang berhasil, segalanya sudah di atur, sudah dirancang sedemikian rupa oleh yang empunya semesta, jika saja aku mampu memahami kata-kata yang aku tulis ini dengan baik. Mungkin aku tidak perlu menangis sesedih ini :’(






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Slumdog Millionaire

PENGAMBILAN SUMPAH, PELANTIKAN DAN UPACARA SERAH TERIMA JABATAN

ONE DAY TRIP IN SEMARANG