Dear "You"...

Dear "You"...
Aku juga tidak tahu mengapa, yang aku tahu aku jatuh cinta dengan mu.
Aku tidak mau tau dan tidak peduli!.
mungkin kau lupa sebuah peristiwa kecil yang berhasil menggerakkan hatiku, pada suatu pagi kau tiba-tiba menghampiri mejaku dengan sebuah berita  berbahasa inggris dari situs MSN di HP mu katamu berita itu menarik. peristiwa kecil tapi hal itu membuatku sadar kau punya selera yang bagus atas sesuatu.

Dear "You"...
tiap saat aku menunggu kabar dari mu, minimal sebaris chat, 
Pernahkah kamu merindukan aku?
aku merindukanmu setiap hari, tetapi terlalu gengsi untuk mengirimu pesan. aku senang tiap kali kau membalas chat berisi pertanyaanku. tapi masing-masing kita terlalu angkuh untuk bertukar kabar. ingin rasanya aku mengetik sebaris kalimat untuk menanyakan kabarmu, bukan sekedar bertanya tentang sesuatu hal yang sifatnya pekerjaan!. ingin sekali rasanya bercerita tentang sesuatu yang lebih personal denganmu. entah masing-masing kita terlalu canggung atau memang kenyataannya ada jarak yang membentang amat luas diantara kita.

Dear "You"...
aku ingin membuat pengakuan bahwa aku "mencintaii mu...". yang hanya berani ku ungkapkan lewat tulisan TOLOL ini, dadaku selalu bergemuruh dan jantungku berdetak tak karu-karuan setiapkali kau menghampiri aku dan menatap mataku. aku kehabisan kata. kehabisan gaya walau setelahnya aku akan menyesal kenapa aku tidak mempergunakan waktu itu untuk bercakap denganmu.

Dear "You"...
Aku sangat merindukanmu, aku menulis ini setelah 2 bulan kita tak bertemu, ingin sekali aku meneleponmu lalu menceritakan banyak hal, tak sabar dengan reaksimu dan berdebat. Tapi yang kulakukan hanya memandangi fotomu. sebuah foto yang "dicuri" diam-diam oleh temanku. karena kau tak pernah mau di foto. sebuah foto yang diambil dari jarak yang cukup jauh, tapi aku cukup puas bisa berbicara dengan  fotomu. berharap kamu mengerti.

Dear "You"...
kau pernah menanyakan perihal menikah dengan ku beberapa kali padaku, terakhir saat kita satu lift. aku berdoa semoga liftnya macet dan terjebak bersamamu, tapi permintaan konyolku tidak terkabul. tentu saja aku ingin menikah, menikah dengan pria yang aku cintai dan aku berharai itu kamuwalau kita punya latar belakang berbeda, sangat berbeda dalam banyak hal!.

Dear "You"...
aku tidak tahu bagaimana cara mu membuyarkan fokus ku, aku benar-benar gila karena menanggung rindu yang teramat dalam. tapi kau selalu kelihatan sangat tenang hingga aku selalu bertanya-tanya; pernahkah kamu merindukan aku?, cinta kah kamu?. atau hanya ilusi perasaanku saja selama ini berpikir kau mempunyai perasaan yang sama dengan ku? atau ini tidak sekedar cinta diam-diam tetapi juga jatuh sendirian... aku ingin tahu.. You...

Dear "You"...
Aku cuma mau bilang ... "I Love You Always..."
aku tak mau tahu dan tak peduli. 

Cinta bukanlah suatu kebiasaan, sebuah komitmen atau utang. cinta bukan apa yang dikatakan lagu-lagu romantis pada kita, bukan pula apa yang disampaikan para penyair. Cinta adalah Cinta. Cinta hanyalah Cinta. tanpa defenisi. Cintailah dan  jangan bertanya terlalu banyak. cukuplah mencintai saja. 



Cilamaya Weatan, 2016-04-02
teruntuk pria bermata sipit, jangan bertanya terlalu banyak
aku cukup mencintaimu saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAMBILAN SUMPAH, PELANTIKAN DAN UPACARA SERAH TERIMA JABATAN

ONE DAY TRIP IN SEMARANG

Analisis Slumdog Millionaire