Selamat Ulang Tahun Yang teristimewa (3)

23 November 2017

Teruntuk kamu yang kusebut matahari, Selamat Ulang Tahun!.

Teruntuk kamu yang selalu terlihat baik-baik saja,Tersenyumlah!. Selamat merayakan 23 November usiamu genap 26 Tahun. Doa ku masih sama; semoga kamu selalu menemukan kebaikan setiap hari, semoga kebahagiaan tidak pernah lupa untuk mampir di setiap kamu membuka mata di pagi hari.

Bagaimana kabarmu? Bagaimana kabar adikmu? Ku yakin kalian selalu baik-baik saja, Ayah-Ibumu pasti tersenyum bahagia dari surga.

Kapan terakhir kali kita komunikasi? Ahh, terakhir kali kita mendebat tentang ERK dengan lagunya Hujan Bulan Desember.  Kataku “lagu itu Jenius” katamu “bukan lagunya yang jenius tapi orang yang menciptakannya”. Kita dari dulu selalu terjebak dalam dialog-dialog dengan argumen yang tak berkesudahan.

Kita adalah dua orang yang pernah bersama dalam waktu yang singkat tapi menggoreskan kenangan yang meluap-meluap untuk dikenang.

Sederhana saja, Aku jatuh cinta kepada kamu yang hadirnya sanggup membawa ceria, menghadirkan deras tawa dan membuatku kecanduan berada didekatmu. Aku jatuh cinta kepada kamu yang dengan menatapmu aku lupa menjadi sedih, yang olehnya aku tak mampu menemukan alasan untuk marah yang dengan bercakap dengan mu saja segala risau akan luruh.
Saya adalah seorang  PELUPA, hampir setiap jam selalu saja ada yang saya lupakan, entah Cuma sebuah kata, pesan, pekerjaan yang ingin aku lakukan atau hal penting lainnya. Membawa kotak kacamata akan tetapi lupa membawa kaca matanya, berteriak-teriak dimana saya meletakkan alat tulis dan peralatan kerja lainnya padahal ada di meja atau terselip di laci. Bahkan saya pernah panik ke-cari-an kacamata padahal ada di kepala. Saya sering lupa nama teman-teman saya, saya sering lupa wajah- wajah orang yang saya temui pada perjumapaan ke-dua, ke-tiga dan seterusnya. Ada banyak hal yang bisa saya lupakan dengan sangat mudah. Tapi KAMU? KAMU adalah sesuatu yang ingin sekali ku lupakan tapi selalu gagal, semakin ku berusaha melupa, semakin kamu nyata. Ada rasa sakit yang engkau tidak sengaja lakukan, rasa sakit yang hanya bisa aku pahami sendiri.

Teruntuk kamu yang kusebut “Un Sol Em Noite”, sekali lagi selamat ulang tahun.
Aku ingat bagaimana aku tiba-tiba muncul di ruanganmu dan mengucapkan selamat ulang tahun dan satu Divisi mu ingin melumatku hidup-hidup  karena gagal menciptakan kejutan, satu Divisi berpura-pura tidak tahu kamu ulang tahun hari itu dan aku merusak skenario. Itu 2 tahun yang lalu. Sudah lama yaa?. Aku ingat di suatu sore saat kau mampir di mejaku menyampaikan salam perpisahan, ingin sekali rasanya aku mengundangmu pada acara farewell party yang terbatas. Tapi aku tak bisa!. Ingin sekali rasanya sisa hari itu kuhabiskan bersamamu, karena aku akan pergi jauh dan tak tahu kapan ada lagi perjumpaan.

Teruntuk kamu yang selalu bisa menjalani hidup tanpa beban,  aku banyak belajar dari mu karena beban hidup ku belum seberapa dengan apa yang sudah kau alami.  Terimakasih karena pernah mengajariku tentang makna bahagia, katamu "kita tak akan pernah paham apa itu bahagia kalau belum pernah mengalami sengsara dan derita".

Selamat ulang tahun teruntuk kamu,  yang selalu suka muncul tiba-tiba di depan mejaku dengan senyum paling manis dan mata sipitmu nyaris tak terlihat.  Untuk percakapan-percakapan ringan hingga topik berat.  Aku tahu kamu tak minat dengan bahasan politik tapi di luar dari itu kamu adalah lawan debat yang menarik.  Kita pernah membicarakan banyak hal,  menertawakan banyak hal, meributkan banyak hal, berbeda pendapat tentang banyak hal dan sama-sama tidak mau kalah. Aku suka dengan kening berkerutmu saat berpikir keras makanya,  aku sering merepotkanmu dengan pertanyaan-pertanyaan gak penting menyoal pekerjaan hingga hal remeh temeh tentang kenapa meja dinamai meja,  kenapa bola bulat dan kenapa kenapa lainnya.  Satu hal yang tidak pernah berani kutanyakan "kenapa kamu tertarik dengan ku? " uhhuuyy...  Aku ge-er.

Kita pernah melakukan banyak hal,  makan bersama, terjebak dalam lift,  pertemuan tak sengaja yang membuat kita berjalan beriringan aku menyukai semuanya kecuali saat aku hanya mampu melihat punggungmu saat berjalan menjauh di hari terakhir ujung pertemuan yang seharusnya hari itu aku berani memberikan sesuatu yang sudah kusiapkan jauh-jauh hari sebagi kado perpisahan. 


Terimakasih pernah membuatku tertawa lepas, vitamin disaat lesu dan sebabmu aku bersemangat.

Selamat ulang tahun yang teristimewa,  semoga semesta menjagaimu dalam peluk hangat matahari pagi. Semoga kamu bahagia dengan segala keputusan-keputusan mu.  "Apa kabarmu?"  Arghhh...  Mengirimkan teks singkat saja aku tak berani.  Masih ingat janji yang kita kan?  Semoga...


Jagawana, 23 Nov 2013
Dari perempuan yang kerap memeluk rindu sendirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Slumdog Millionaire

PENGAMBILAN SUMPAH, PELANTIKAN DAN UPACARA SERAH TERIMA JABATAN

ONE DAY TRIP IN SEMARANG