Saatnya Untuk berjuang Saatnya untuk Optimis...
Saatnya Untuk
berjuang Saatnya untuk Optimis
Tema : Masih
adakah Jiwa-jiwa pejuang ditengah tengah Kita (GMKI)?.
Pernah ada yang
bertanya kepada saya, masih adakah jiwa-jiwa pejuang ditengah-tengah “kita”
(kita dalam tanda kutip disini yang dimaksud adalah GMKI)?. Dengan sangat
optimis saya jawab ‘IYA’.
Jangan bayangkan
jiwa pejuang itu hanya dimiliki oleh orang-orang tua atau kakek kita yang
memanggul bedil memperjuangkan bebasnya bangsa kita dari belenggu penjajah pada
jaman kemerdekaan dulu. Jiwa pejuang mestinya juga kita miliki sekarang ini,
meskipun kita sudah jauh meninggalkan jaman itu.
Tak perlu pula
kita membandingkan dengan perjuangan tahun
1923, Van Doorn seorang ahli kehutanan, yang juga
aktifis NCSV bersama seorang mahasiswa kedokteran, yakni Johanes
Leimena, melalui pelayanannya terhadap mahasiswa Kristen di Indonesia.
Pelayanan ini berkembang dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dengan kegiatan
: Persekutuan doa,Penelaan Alkitab, diskusi bersama tentang berbagai
masalah. Yang pada akhirnya Lahirlah organisasi yang sangat kita banggakan saat
ini yaitu GMKI.
Saya tidak habis
pikir dengan orang pesimis, karena hidupnya tidak akan pernah bisa enak karena
kejadian apapun akan dilihat dari sisi negatifnya. Saya juga bingung dengan
ucapan ini “semua orang kalo udah masuk GMKI pasti jadi sok, bicaranya
berbelit-belit kalo lagi rapat, anak GMKI paling suka bikin keributan, suka
bikin sensasi”. Jadi maksudnya malaikat juga bisa jadi setan kalo udah masuk
GMKI begitu??? Entahhlahh, tapi begitulah yang sering saya dengar selama
saya berdinamika di dalam GMKI.
Disadari atau
tidak, publik internal maupun eksternal berkeyakinan bahwa tidak ada harapan
dalam ber-GMKI. Saya juga tidak paham bagaimana kebanyakan dari mereka lebih
suka mencari kesalahan pengurus, menekan kinerja Pengurus. Harusnya mereka
mencintai pemimpin mereka, jika GMKI Cabang Bengkulu punya pemimpin yang
dicintai maka mereka memutuskan untuk turun tangan dan
bertindak. Mereka memutuskan untuk mendukung calon kecintaan mereka, mereka
memutuskan untuk bersuara, membela, mendukung dan memilih Pengurusnya.
Sesungguhnya
saya punya keyakinan, diam-diam, masing-masing dari kita adalah pejuang, pejuang sang kepala gerakan.
kritikan adalah bentuk perjuangan untuk perbaikan, cacian dan cibiran adalah
perjuangan dalam bentuk perhatian. perpecahan adalah perjuangan untuk koreksi
diri masing-masing yang pada akhirnya akan bersatu kembali dan semakin kuat.
Saya tetap optimis bahwa BPC, Komisariat dan seluruh anggota sibuk berjuang
dengan caranya masing-masing untuk menunjukkan bahwa GMKI Cabang Bengkulu masih
ada dan tetap eksis.
jiwa para
pejuang itu bukanlah jiwa-jiwa yang dilahirkan dengan keistimewaan ajaib, yang
menetapkan mereka di dalam perjuangan tetapi jiwa-jiwa pejuang itu adalah
mereka yang dipilih oleh sang kepala gerakan untuk melakukan misiNya di muka
bumi ini. jiwa-jiwa pejuang itu asyik dengan cinta terhadap Tuhan Yesus dan
keinginan untuk melihat kebangkitan Mahasiswa Kristen di muka bumi ini
hinggakan segala tribulasi pasti dihadapi dengan sepenuh hati, takkan gentar bertamu
di hati. jiwa para pejuang begitu sayang kepada sahabat-sahabatnya karena
menginginkan cinta Sang Kepala gerakan yang dirasainya. jiwa para pejuang
diikat dengan satu ikatan yang utuh, yang kukuh yang terus memberikan semangat
untuk mereka berjuang bersama. jiwa-jiwa pejuang itu tidak mengharapkan nama
atau pangkat atau terkenal. andai kekalahan yang didapati, pastinya segala
kesalahan dan kekurangan coba diperbaiki demi kemenangan, andai kemenangan yang
telah diraih maka terus bersyukur dengan memuliakan nama Tuhan sang kepala
gerakan yang empunya semesta.
Sesungguhnya
para pejuang tdk akan pernah merugi, tidak mengenal kata henti. Tiap peluhnya
akan menjadi mutiara, air matanya akan menjadi cahaya....
Dan saya tetap
konsisten dengan pernyataan sebelumnya, bahwa saya tetap optimis masih ada
jiwa-jiwa pejuang di GMKI Cabang Bengkulu. Mungkin tak terlihat, tapi aksi
mereka semakin nyata. Mereka membawa visi-misi yang sama untuk mengibarkan
bendera GMKI Cabang Bengkulu di bumi raflesia bahkan untuk indonesia.
Apa nikmatnya
hidup tanpa harapan? Begitulah banyak orang memilih hidup tanpa harapan. Yang
pasti bukan saya...
Ini saatnya
untuk berjuang, saatnya untuk optimis...
Writen by:
Nurlela Lumbantoruan
Komentar
Posting Komentar