Random writing 01; About woman, a Secretary!


Selamat Sore kosong satu juni dua ribu lima belas....
Harusnya aku menyapamu sejak pagi tadi, tapi aku sibuk. Aku pikir aku bisa menulis untukmu sesaat setelah bangun tidur pagi ini but I’am not morning person. Aku malas bangun terlalu pagi. Aku melompat dari tempat tidur berlari menuju dapur memasak seadanya sebelum aku bersiap menuju tempat aku bekerja yang entahlah akan sangat sulit kau pahami jika aku ceritakan.

Aku ingin menulis untuk mu siang tadi diantara jeda makan siang, tapi tetap saja aku terlalu sibuk mengurus ini dan itu hingga tak berasa waktu sudah bergulir sore. Aku punya komitmen untuk menulis random selama 30 hari ini. Iyaa selama bulan juni! Aku ingin mendisiplinkan diri untuk menulis. Menulis apa saja, satu paragraf saja atau beberapa kalimat  jika aku tak sempat. Jika aku tak mampu bangun terlalu pagi menulis dan berangkat ke kantor, aku akan menulisnya di tengah-tengah kesibukan kerja ku atau mungkin di malam hari sebelum tidur.

Aku tak tahu harus menulis apa hari ini, mungkin aku akan menceritakan tentang pekerjaan ku. Waktu kecil punya prestasi gemilang, semasa sekolah hingga SMA mendapatkan rengking dan nilai bagus bukanlah perkara sulit. Hingga akhirnya diterima di sebuah PTN bukan PTN terbaik di Indonesia tetapi percayalah Kampus ku itu kampus yang mengagumkan dengan kualitas yang tak kalah jempolan dengan 5 Universitas yang namanya sering digadang-gadang di Indonesia. Bolehlah lah aku sedikit berbangga hati karena aku bisa diterima kuliah di PTN tanpa harus membayar mahal biaya Bimbingan belajar yang menjamur kala itu walau akhirnya membuat seisi rumah SHOCK terutama mama waktu itu SHOCK bukan main. Karena aku akan kuliah di bagian selatan pulau sumatera ribuan kilometer jauhnya dari rumah. Daerah yang berbatan langsung dengan SAMUDERA paling ganas, Samudera lepas. Gempa dengan kekuatan 7 skala Ritcher kebawah menjadi bagian menu sehari-hari.

Mengambil jurusan Ilmu Komunikasi tanpa perencanaan sama sekali aku hanya melihat daftar jurusan di buku panduan SNMPTN, aku yang pecinta sains menjatuhkan pilihan 1 & 2 dari golongan IPA. Galau dengan pilihan ke 3 maka aku menjatuhkan pilihan Ilmu Komunikasi bukan karena aku paham Ilmu Komunikasi tapi hanya karena kedengarannya keren, jadi kalau suatu hari ada yang bertanya;  “Jurusan apa?” Aku akan dengan menjawab; “ Ilmu Komunikasi” (kedengaran lebih elit lahh yaa, ketimbang jurusan pertanian atau peternakan atau perikanan atau perpustakaan. Ehh maaf banget lohh yaa buat yang di jurusan itu J ).

Aku lulus dari Ilmu Komunikasi dengan prestasi Gemilang kurang dari 4 tahun, hanya 3 tahun 4 bulan aku sudah sidang dengan IPK yang mengagumkan, dan itu semua aku peroleh murni dengan usaha keras bukan karena main mata dengan dosen ( emang main mata sama dosen bisa bikin nilai bagus, entahlah itu istilah bukan aku yang buat :D ). Iya masa pendidikan dari SD hingga Kuliah semembahagiakan itu kawan J . masa pendidikan ku bisa dibilang mulus lah yaa dengan sokongan Beasiswa pula dari Menteri pendidikan. (yahh... masa pahitnya banyak sih. Mungkin lain kali akan kuceritakan kepadamu. Tapi soal hasil bisa dibilang mulus sangat mulus dengan proses yang berliku dan banting tulang tentunya).

But, waitttt.... masa-masa Indah itu harus sejenak aku lupakan. sesaat setelah memasuki dunia nyata kata seorang kawan, dimana dengan status S.Ikom dan tanpa pekerjaan. (sebut saja istilah kerennya 
Sarjana Pengangguran)

Ternyata... wanita cantik bertubuh mini seperti saya *cieelaahhh.... sangat sulit mendapatkan kerja keren, katakanlah untuk menempati posisi yang bagus terutama anak Public Relation seperti saya yang kebanyakan berada di garis Front liner dan berhubungan langsung dengan Public Internal dan Eksternal Perusahaan. Dipatok tinggi badan 160 CM. (aihh... tak usahh kau tanyakan berapa tinggi badan saya kawan. Malu aku mengatakannya. Sering aku disangka anak sekolahan, SMP dimana? SMA dimana?. Masih syukur ditanya semester berapa?. Jadi sia-sialah wajah cantik dan body sexy yang saya miliki tanpa ditopang tinggi badan ideal. *digebukin pembaca* ). Setelah morat-marit melamar kerja, jangan harap aku diterima di perbankan karena tinngi badan aku selalu mengalami kesenjangan sosial, melamar jadi supervisor dikira tak mampu memimpin dengan badan kecil ini. Disangkanya suara batak yang kumiliki tak mampu membuat orang gemetar ketakutan sampai terkencing-kencing. Mencari sepatu pun kaki selalu mendapat kesenjangan sosial. Jarang sekali ada produsen sepatu yang mau mendesain sepatu untuk ukuran kaki serba tanggung ini. Sepatuku no 35 atau 36 kawan. Seringkali tidak ada Nomor  Atau memang tidak ada ukuran. Aku benci hierarki. Aku benci kasta.  Suatu hari nanti aku akan membentuk asosiasi berbadan mungil untuk memperjuangkan hak-hak kami dalam dunia kerja, untuk penyetaraan dalam lowongan kerja soal tinggi badan (bolehlah tertawa terbahak-bahak. Haahhahaaa) aku ingin sekali menghapuskan kesenjangan sosial dalam soal tinggi badan.

*Oke baik... kita masuk cerita inti*. Pada akhirnya ada juga perusahaan  yang menyadari potensi besar saya,  yang berwawasan luas ini, mampu bekerja di bawah tekanan, memiliki komitmen, blaaa... blaaa... Blaaa.. (pleasee jangan muntah). Akhirnya saya diterima disebuah perusahaan bergensi, perusahaan besar dikota ini sudah berusia 34 tahun dan yang sudah mencapai 29 Outlet dan masih terus mengembangkan sayap ke kota tetangga Batam dan Medan sepertinya sudah hampir 40 cabang lahh yaa...

Sekarang saya menadi Seorang Sekretaris General Manager. (aihhhhh... sungguh elok kedengarannya menjadi seorang Assisten General Manager). Boleh lah saya berbangga hati karena menjadi bagian penting dari perusahaan itu. Saya bisa berjumpa beragam-ragam orang dan karakter mulai dari Suplier & Tenant Relation. Aku mengurus beragam-ragam kontrak (aiiiihhh... sungguh hebat kedengarannya). Aku sesungguhnya sangat senang bergabung diperusahaan ini, perusahaan Food and Beverage yang mengajarkan ku banyak hal.

Dulu mati-matian aku memperjuangkan skripsi dengan metode penelitian kualitatif, agar aku tak perlu repot-repot menghadapi pengolahan data berbasis excel maka dengan segala kecerdesan Intelegensi tingkat Universitas kuterangkan pada dosenku bahwa mempelajari perilaku manusia yang dinamis dan tidak bisa diprediksi dengan tepat. Metode Kualitatif, Deept Interview, Fenomenologi, Naturalistik  adalah pendekatan yang pas. (padahal alasan sebaliknya adalah, aku gak bisa excel bapak / ibu dosen tersayang. Jebollah judul dan metode itu. selamat lah aku). Hari ini semenjak aku resmi menjadi GM Secretary *cielahhh... maka tiap hari aku bersentuhan dengan excel. Yang awalnya bikin penomoran otomatis di excel saja tidak lulus sekarang aku hampir menguasai dunia per-excel-an. Segala formula tunduk bersimpuh dibawah kursor jari-jariku. Aku dapat Ilmu!.

Dulu aku tidak mengenal sistem POS, AX dan berbagai teknologi tingkat tinggi itu, kini aku tahu dalam dunia business  itu sangat penting! Dan boleh lah aku berbangga hati karena aku punya wewenang yang cukup bebas untuk memakai teknologi yang menurutku sangat mengagumkan itu.  Bagi perusaahaan Microsoft Dynamics AX adalah pilihan yang tepat karena dapat membantu perusahaan dalam menerima informasi terbaru dari berbagai bagian dalam perusahaan dan bahkan dapat meng-update data dari kantor cabang perusahaan yang berbeda lokasi. Sebagai contoh, manager bagian persedian dari sebuah perusahaan tidak perlu bertanya-tanya kepada manager bagian produksi mengenai berapa banyak bahan baku yang perlu dibeli karena informasi mengenai pesanan dan skala produksi akan ter-update setiap saat dan dapat memberikan informasi yang tepat bagi manager bagian persediaan. Microsoft Dynamics AX mampu memperluas areal bisnis di internet. Solusi yang ditawarkan dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dari yang paling dasar hingga akses langsung ke klien, mitra, pegawai, dan juga komunitas dagang . Dynamic AX mensupport bisnis secara keseluruhan dimana di dalamnya dapat ditemukan semua standar aplikasi ERP, yang merupakan satu kesatuan yang mudah digunakan secara menyeluruh yaitu : Analitis, Costumisasi, Distribusi, E-commerce Manajemen Keuangan Manajemen Sumber Daya Manusia, IT Infrastruktur Manajemen , Perindustrian, Project management, Sales dan Pemasaran, Supply chain management. Dalam Microsoft office, SQL server, exchange dan windows. Para karyawan dipastikan akan menemukan solusi yang paling cepat, bahkan adanya perbaikan dalam produktifitas. (aihhhhh.... tak usah kau pusingkan dinamik aex itu, 
nantilah kuterangkan)

Sebagai seorang GM Secretary aku punya Departement relationship yang luas mencakup  seluruh Divisi ;
1.      HRD, dalam hal menjalankan peraturan perusahaan dan kepegawaian, dalam hal permintaan penambahan personil baru, karyawan berhenti, rolling, mutasi, promosi dan training
2.      Logistic ; pengorderan semua barang-barang peralatan dan perlengkapan
3.      Purchasing ; koordinasi pembelian barang
4.      General Affairs ; Inventaris, ATK, pemeliharaan dan perawatan gedung, sarana & Prasarana, pendistribusian barang
5.      Accounting ; dalam hal pengumpulan data
6.      ME ; dalam hal pemeliharaan dan perbaikan semua fasilitas operasi (produksi dan penjualan) perawatan mesin dansebagainya.
7.      Outlet-Outlet ; Koordinasi dan komunikasi antar outlet.

Iam aware that I gained a lot of knowledge in this company.

Tapi ada banyak hal yang sering membuatku berpikir untuk memulai sesuatu yang baru melanjutkan petualangan dan pencarian yang kadang aku tidak tahu apa yang aku cari? (gaji besar?, posisi bagus? Kenyamanan hati?). iyah... I have a good Position setidaknya begitu kata orang, banyak orang berkata bahkan hampir seisi perusahaan berkata betapa beruntungnya aku dengan posisi  yang sekarang akses yang luas. But I dont think so!

Banyak yang bilang tidak bersyukur, bisa makan dan tidur diatas kasur. Tapi hidup bukan sekedar soal makan dan tidur kawan!. Aku tidak pernah merasa menemukan damai sejahtera dalam pekerjaan yang sekarang.  hari demi hari adalah tekanan  kuat. Hari demi hari seperti meregang nyawa dan bersyukur karena masih bisa bernafas dan melanjutkan hari esok yang sama menegangkan dan meregang nyawa kembali.

Aku tidak menemukan diriku disini, kalau kata orang passionate. Mungkin itulah. Its not my Passion. Hari demi hari bekerja dalam cemas. Aku bahkan bisa menghitung dengan jari sebelah tangan berapa hari aku bekerja dengan hati riang gembira. Orang boleh melihat aku sebagai pekerja yang rajin dan riang serba mampu dan tahan banting. Tapi hati. Who Knows??.

Aku adalah penganut paham kemerdekaan berpikir dan kebebasan kreativitas, maka tak heran jika aku sangat membenci sistem otoriter. Aku tidak mengerti mengapa mengambil keputusan begitu sulit dan tidak ada yang berani  dan mengapa yang bisa mengambil keputusan hanya berada ditangan para penguasa. (Terus gue  dianggap apa?* Masuk kamar banting pintu... gagal nyambung. LOL ).  
Iam Human not a Robot or machine. Perlakukan aku secara manusiawi!. Terkadang perintah atasan adalah titah yang harus dijunjung tinggi diberikan tugas-tugas seperti membangun seribu candi dalam satu malam harus dituntaskan.

Aku hanya menginginkan sebuah pekerjaan dengan bayaran sepantas, dengan apa yang saya kerjakan, bidang pekerjaan yang tidak menghianati izajah saya. Bidang pekerjaan yang saya cintai yang mungkin saya mau kerjakan sekalipun tanpa bayaran karena aku jatuh cinta dan menemukan kedamaian hati ketika mengerjakan pekerjaan itu. Pekerjaan dengan atasan yang masih ingat saya manusia bukan machine. Yang mengizinkan kan saya semerdekamerdekanya untuk memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan. Perusahaan yang tahu memberikan award tidak melulu soal punishment kepada karyawan. Perusahaan yang tahu bagaimana cara mengapresiasi karya karyawan. Perusahaan yang mau memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Perusahaan yang menyediakan rantang yang layak makan setiap hari, dengan makanan  sehat dan bergizi biar para karyawan dapat bekerja lebih cerdas dan lincah *ehh... itu perkara lainn. hahhahhaaa



*tulisan ini ditulis tanggal 01 juni tapi baru diposting pada tanggal 02 juni karena sesuatu dan lain hal. setelah menimbang, memutuskan dan akhirnya disuguhkan kepada pembaca yang budiman. enjoy readings :))






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Slumdog Millionaire

PENGAMBILAN SUMPAH, PELANTIKAN DAN UPACARA SERAH TERIMA JABATAN

ONE DAY TRIP IN SEMARANG