random writing 05; (bukan) Patah Hati Terhebat
Aku bahkan tidak tahu, harus berapa kali aku mengalami yang namanya patah hati dalam minggu ini.
*patah hati pertama*
mulutku menganga lebar ketika membuka laptop Acer jaman baholak itu, aku belinya tahun 2009 dengan harga super fantastis (buat aku kala itu). dengan curhat sama ka tati dan bang rudi (halahhh, bilang aja mengemis). betapa shock nya aku kala melihat laptop kesayangan dan tersayang itu cidera tak berdaya. layarnya kedap-kedip. separohnya gelap di pojok kiri bawah layarnya retak. kuat dugaan hasil analisis aku bahwa itu Laptop pasti terjatuh atau ditindih beban berat mungkin di pijak, mungkin terduduki yang entah oleh siapa pelakunya masih misteri semesta.
Patah hati terakhir yang kualami adalah kematian dumbledore, (itu lohh gurunya Harry Potter dengan rambut yang memutih dan jambang putih panjang). waktu itu aku belum baca novelnya tapi udah tahu desas-desusnya dari para Harry Potter holic dan dari berbagai sumber terpercaya WEB bahwa Dumbledore dikabarkan meninggal pada Harry Potter 7. saking patah hatinya aku gak berani nonton takut kehilangan kontrol emosi dan menangis sejadijadinya. (halahh). pada akhirnya Nonton sihh, aku nangis, waktu tidur terbawa mimpi pokoknya patah hati yang benar-benar patah hati sama dumbledore terutama J.K Rowling sang ide cerita.
Buat aku, kalo Laptop ini dikategorikan sebagai harta... ini adalah harta paling berharga, kalau dikategorikan sebagai budaya aku adalah penganut budaya laptop no.1. ( kalo kamu baca Novel Ayah karya Andrea Hirata, aku paham sekali gimana Amirza sangat menjungjung tinggi nilai Radio baginya. begitulah aku dengan Hachiko. Laptop ku).seluruh identitas dan data banyak hal tersimpan dengan apik oleh hachiko ku. sungguh! aku merasakan marah yang luar biasa, tapi gak tahu mau marah sama siapa, aku kerja dari pagi - malam. pulang-pulang nemuin Laptop dalam keadaan kritis begitu dan gak ada pihak yang bisa dimintai pertanggung-jawaban. itu sedihnya dikuadratkan, diakarkan lalu dikali 12. sedihhhhhh bangeeeeeeeeeeeet!
*Patah hati kedua*
Patah hati terhebat lainnya dalam minggu ini tepatnya, 09 Juni 2015 adalah ketika aku buka e-mail dengan nafas menggebu dan ternyata isinya tidak sesuai dengan harapanku. sebuah e-mail dari negri Formosa yang meluluh lantakkan harapanku. pernah gak sih kalian punya feeling terhadap sesuatu? dan ketika feeling itu menjadi nyata malah membuat hati kalian hancur?.
Yapp, begitu yang aku rasain!. dari awal aku udah punya feeling bahwa ini gak akan berhasil, bahwa aku hanya melakukan kesia-sian besar. tapi hati ku bilang. lanjutkan!, usaha dulu biar puas. daripada sekedar menunggu tanpa tahu hasil. setidaknya sudah mencoba!. entah itu pendapat yang benar atau salah. tapi akhirnya feeling ku benar, aku gemetar menatap e-mail itu. mataku nanar nyaris berkaca-kaca. tapi tetap ku tersenyum, masih ada besok, masih ada tahun depan tidak ada kesia-siaan setidaknya sudah mencoba, pasti ada pelajaran dan hikmah yang dipetik dari setiap kegagalan. (menghibur hati yang sudah patah)
*Patah hati ke tiga*
Pagi ini aku harus dihadapkan pada fakta baru lagi, sebuah patah hati berikutnya yang menggetarkan hatiku. yahh... tentang sesuatu yang sudah kujalani dan kulakoni lebih dari 400 hari. mungkin aku terlalu berharap tinggi, katanya kalo kita tidak pernah berharap pada orang lain kita gak bakalan kenal sama yang namanya kecewa..
iya. akhirnya aku sadar. menyadari sesuatu. Aku tidak cukup hebat untuk mengubah suatu keadaan atau seseorang. dengan segala usaha terbaik ku, hanya akan dihargai dengan senyuman, pujian lalu angka-angka fantastis yang baik tertulis di kertas. hanya sebatas itu. sebatas itu!. setidaknya aku sudah melakukan pembuktian terhadap diri sendiri.
Orang-orang sering melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu. namun belajar itu sendiri adalah, perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. setidaknya dalam lebih 400 hari aku sudah belajar, belajar banyak hal. banyak sekali, mulai dari pengetahuan hingga psikologi. belajar betapa rumitnya konstruksi batin manusia.
Aku tidak bisa mendeskripsikan bagaimana hatiku yang patah dibuat pagi ini, tapi aku tahu! I must Move On!. seperti ikan salmon. untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, Aku gak perlu menjadi manusia super aku hanya perlu menjadi manusia setengah salmon. BERANI PINDAH!.
If you dont like where you are. MOVE! you are not a tree...
Komentar
Posting Komentar